Tag Archives: gogreenchool
Tanaman Putri Malu

Ada sejenis tanaman yang mudah terkejut bila disentuh sedikit saja, yang apabila daunnya diraba maka ia akan merunduk atau menutup seolah-olah layaknya seorang putri yang malu bila disentuh oleh seorang pangeran. Sebab itulah tanaman ini dinamakan “Putri Malu”. Selain nama itu, tanaman ini juga dinaman “Si Kejut”.
Tanaman ini hidup atau tumbuh berbaring di tanah, namun demikian tanaman ini juga dapat memanjat atau setengah perdu. Daunnya bersirip genap, bentuk bijinya kecil-kecil bulat dan pipih, mempunyai akar yang kuat dan batangnya mempunyai duri dan mempunyai bunga yang berwarna merah atau ungu.
Tanaman putri malu (Mimosa pudica linn) berasal dar Amerika Selatan atau tepatnya dari Negara Brazil. Di Brazil tanaman putri malu ini sudah dikenal sejak tahun 1804. Tanaman ini termasuk kedalam jenis tanaman liar, karena tanaman ini jarang atau tidak dipelihara orang secara khusus, dan dapat tumbuh dimana saja, sebab pada waktu itu tanaman ini belum diketahui akan manfaat serta kegunaannya bagi manusia.
Negara Brazil adalah Negara yang beriklim panas, karena Negara Indonesia juga mempunyai iklim yang hampir sama dengan iklim dimana asal dari tumbuhan ini, yaitu iklim tropis. Maka tanaman inipun dapat tumbuh dengan suburnya di Negara Indonesia di daerah mana saja, baik itu pada tanah yang lebab ataupun pada tanah yang gersang sama sekali. Sebab tanaman putri malu ini dapat hidup dan berkembang biak tanpa mengenal musim, dan tanaman ini berkembang biak dengan bijinya.
Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan maka ia akan segera “menutup”. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsangan tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang dipengaruhi oleh rangsangan sentuhan (tigmonasti), yaitu seperti gerakan tigmonasti daun putri malu yang tidak peduli dari mana arah datangnya sentuhan. Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Sumber : http://alampedia.blogspot.co.id/2014/10/putri-malu-mimosa-pudica-linn-tumbuhan.html
SMK 1 Tanjungpinang Raih Predikat Adiwiyata
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjungpinang berhasil menyabet predikat sekolah Adiwiyata tingkat Kota Tanjungpinang. Predikat ini diberikan karena sekolah dipimpin Delisbeth Spd ini mampu mengelola sistem pendidikan berbasis ramah lingkungan. Kini, sekolah ini bersiap meraih predikat Adiwiyata tingkat Provinsi Kepri tahun 2015.
“Kami rutin melakukan bersih-bersih pekarangan. Semua siswa dan guru wajib melakukan,” ujar Delisbeth, Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjungpinang beberapa saat setelah menyapa Batam Pos.
Sejurus kemudian, Delisbeth pun mengajak Batam Pos menyinggahi ruangannya. Ikut pula Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) SMK 1, Eka Nopianti.
Berhasil meraih predikat Adiwiyata, katanya, merupakan anugerah terbesar buat dirinya dan sekolah. Karena, predikat ini hanya diberikan buat empat sekolah saja di lingkungan Tanjungpinang. Saat ini, dirinya bertekad akan mempersiapkan sekolahnya berhasil meraih predikat Adiwiyata tingkat Provinsi Kepri. Bahkan, juga ke tingkat nasional.
“Kami optimis bisa mewakili Kepri untuk meraih predikat Adiwiyata tingkat nasional,“ ucapnya.
Beberapa persiapan untuk meraih impian itu, telah lama dilakukan. Seperti meningkatkan program pemeliharaan mengacu ramah lingkungan. “Sebenarnya, sekolah kita telah lama melakukan kebijakan ramah lingkungan mengacu aspek penilaian Adiwiyata,” katanya.
Aspek tersebut, meliputi kebijakan dan pelaksanaan kurikulumnya berwawasan lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Wanita ini mengimbau, seluruh siswa SMK 1 dan para guru memacu semangat untuk tetap melaksanakan aktivitas pendidikan mengacu ramah lingkungan. Beberapa program yang telah diambil, harus maksimal dilakukan.
Sementara, Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) SMK 1, Eka Nopianti, mengatakan pihak sekolah sangat mendukung program ramah lingkungan. Karena itu, para siswa tidak mengalami kesulitan melaksanakannya di lapangan.
Beberapa kegiatan ramah lingkungan yang telah dilakukan siswa, antara lain pembuatan biopori. Biopori ini berpungsi sebagai lokasi resapan air yang berguna untuk menjaga aneka tanaman tetap subur. Selain itu, SMK 1 telah memiliki Green House, tempat pengembangan aneka tanaman.
“Kita juga telah menghadirkan rumah kompos dan bank sampah. Secara rutin, tanaman kita beri pupuk,” terangnya.
Program rutinitas siswa, tambahnya setiap bulan melakukan gotong royong. Kegiatan siswa lainnya melakukan program penanaman 1.000 bibit pohon. “Tidak semua sekolah melaksanakan program ini,” katanya. (zek)
Sumber : Batampos.co.id
50 Sekolah Ditarget Adiwiyata Nasional
– See more at: http://kendaripos.co.id/content/view/14769/126/#sthash.lL2ycvlD.dpuf
SMPN 1 Demak Siap Gandeng 10 Sekolah
DEMAK – Setelah mendapat anugerah sekolah Adiwiyata Nasional, SMPN 1 Demak kini mulai berupaya menggandeng 10 sekolah lainnya untuk dijadikan sekolah binaan. Sekolah binaan ini menjadi syarat untuk meraih Adiwiyata Mandiri. Sekolah-sekolah tersebut akan ditulari virus cinta lingkungan di sekolah.
Ketua Komite SMPN 1 Demak, M Ridwan mengatakan, SMPN 1 siap mewakili sebagai sekolah sehat. Karena itu, prilaku siswa untuk mencintai dan kebersihan lingkungan terus digalakkan. “Sekolah binaan ini nanti diharapkan juga dapat meraih Adiwiyata serupa,” katanya disela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Masjid Agung Demak, kemarin. Menurutnya
Guru SMPN 1 Demak, M Nasikin menambahkan, sekolahnya sudah membuat embrio go green sejak 2011 lalu. Kegiatan semula diawali dengan penanaman 1.000 bibit pohon, termasuk buah-buahan. Bahkan, buah-buahan yang ditanam sekarang telah bisa dipanen. Ada buah sukun, mangga maupun buah nangka. “Jadi, embrio untuk bisa meraih Adiwiyata Nasional itu sudah lama kami persiapkan,” kata Nasikin, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala SMPN 1.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Demak, Abdul Hanif menuturkan, pihaknya akan terus berupaya untuk meraih Adiwiyata Mandiri. Karena itu, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk melakukan pembinaan sekolah lain tersebut. “Kita sudah siap membina sekolah-sekolah lain,”katanya. (hib/fth)
Sumber: Radar Semarang