SMPN 8 Solo Ingin Jadi Sekolah Adiwiyata Nasional

IMG-20160819-WA0008-595x340

Mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata di tahun 2015 dan tahun 2016 tingkat Jawa Tengah, SMPN 8 Solo membentuk tim pengolahan (pemilahan dan pengolahan) sampah. Tim terdiri dari penanggung jawab sekaligus Kepala Sekolah Nugroho. Sebagai koordinatornya adalah Wakasek bidang Sarpras, Ngatman.

“Tim Pembina Penilaian dan Pengolahan Sampah, sesuai dengan UU RI Nomor: 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga Peraturan Pemerintah RI Nomor: 81 tahun 2012 tentang pengolahan sampah,” jelas Kepala SMPN 8 Solo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima Timlo.net, Jumat (19/8).

Tim pengolahan sampah ini dibentuk mulai dari seksi fermentasi, seksi pengepakan sampai sie publikasi diambil dari sebagian guru. Tim pembina ini nanti mempunyai tugas untuk membina anak-anak yang intinya memberikan prosedur bagaimana pengolahan sampah yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah.

Yang dimulai dari pemilahan sampah, kata Nugroho,  yaitu memberikan pembelajaran kepada anak tentang sampah organik dan non organik. Sampah- sampah ini diambil dari kelas yang sudah disiapkan di kelas masing-masing yang terdiri dari 2 tong sampah, warna hijau untuk sampah organik dan warna kuning untuk sampah an organik. Selanjutnya yaitu pengolahan sampah organik dimulai dari sampah daun-daunan diwilayah area lingkungan sekolah yang sudah disimpan untuk siap digiling atau dicacah di mesin penggiling.

“Tujuan untuk menambah wawasan anak agar mengetahui produk kompos yang baik. Sekaligus membekali anak dengan ilmu,” katanya.

Pihaknya berharap SMPN 8 Solo bisa masuk sekolah adiwiyata nasional dan makna adiwiyata yang diperoleh bisa dipublikasikan atau dipraktikkan di sekolah dan masyarakat. Jadikan sekolah kita sehat, nyaman, aman dan asri.

Sementara itu, prestasi SMPN 8 Solo merupakan sekolah MANTAP (Manajemen Transparans, Akuntabel dan Partisipatif), sebuah upaya untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan sekolah. Sekolah yang bebas asap rokok, Napsa, Miras dan barang-barang terlarang lainnya.

Sumber : http://www.timlo.net/baca/68719680787/smpn-8-solo-ingin-jadi-sekolah-adiwiyata-nasional/