Siswa SMP Adiwiyata Samarinda Jalan Kaki Menuju Sungai Karang Mumus, Ada Apa?

67Misman_SMP_Adiwiyata

Kontribusi masyarakat terhadap pembersihan sampah di Sungai Karang Mumus Samarinda terus bertambah. Terbaru, siswa dari SMP Aminah Aminah Syukur Samarinda melakukan aksi pungut sampah.

Kepala SMP Aminah Syukur, Amiruddin menyatakan, sebanyak 346 siswa ikut serta membersihkan sungai Karang Mumus. Aksi sosial ini sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2016.

“Jumlah kami yang turun memungut sampah hari ini total 366 orang, terdiri 346 siswa dan 20 guru. Masih ada beberapa guru dan pegawai administrasi yang menjaga sekolah untuk pelayanan jika ada tamu,” ujar Amiruddin.

Menurut Amiruddin, pengerahan siswa kelas VII-IX ini berawal dari surat melalui media sosialWhatsApp dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, untuk melakukan pendidikan karakter bidang lingkungan, yakni membantu Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) membersihkan sungai.

Jarak SMP Aminah Syukur dengan posko GMSS-sungai hanya sekitar 1 km Siswa dan guru akhirnya cukup berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, guru dan siswa memungut sampah di jalan dan memperoleh lima karung sampah.

Sedangkan memungut sampah di sungai Karang Mumus dilakukan dengan menggunakan perahu yang disiapkan secara bergantian, karena jumlah perahu yang ada hanya empat unit, sedangkan jumlah guru dan siswa yang berkeinginan membersihkan sungai mencapai 366 orang.

“10 sekolah di Samarinda yang sekarang kami bina agar bisa menjadi Sekolah Adiwiyata itu di antaranya SMAN 1, MAN 2, MTs Model, SMK TI Labbaika, SD Normal Islam, SMP Bunga Bangsa, dan SMP Cordova,” ujar Amiruddin.

Menurut salah satu pegiat lingkungan di Sungai Karang Mumus, Misman, aksi ini menjadi bagian penting untuk pendidikan karakter siswa dalam memelihara dan menjaga lingkungan.

Aksi pungut sampah di Sungai Karang Mumus ini menjadi bagian dari program Sekolah Adiwiyata. Kegiatan ini sekaligus menyadarkan warga untuk tidak merusak alam baik dengan membuang sampah maupun bentuk kerusakan lain.

Sebagai sekolah berwawasan lingkungan, menurut Amiruddin, aksi ini merupakan satu kegiatan yang bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April untuk membersihkan sungai.

Pada 2012 menjadi juara sekolah ramah lingkungan Kota Samarinda, tahun 2013 menjadi calon Sekolah Adiwiyata Kota Samarinda, 2014 menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kaltim.

Kemudian tahun 2015 menjadio Sekolah Adiwiyata Nasional, 2016 dipercaya membina 10 sekolah di Samarinda menuju Sekolah Adiwiyata sekaligus persiapan menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri pada 2017. (*)