Dalam rangka men-ciptakan sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata), MAN Tempel Sleman menyeleng-garakan sosialisasi hemat listrik dan air. Kegiatan tersebut diikuti para guru dan pegawai di aula sekolah setempat, Selasa (2/12).Nara sumber yang hadir Kris-tiana ST MT dari IST Akprind Jogjakarta.
Kepada para peser-ta, Kristiana menekankan agar MAN Tempel mempersiapkan peserta didik, guru, dan pegawai untuk penghematan potensi yang ramah lingkungan dengan tek-nologi tepat guna.Adiwiyata merupakan program untuk membentuk pola hidup peserta didik agar dekat dengan masyarakat dan alam. Adapun hal yang menjadi objek peni-laian Adiwiyata meliputi kertas dan alat tulis, air, dan listrik.
”Cara penghematannya dengan mengatur penggunaan, peng-gunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan alternatif (alternative),” tegasnya.
Kepala MAN Tempel Sleman Drs H Moh Arifin MA mengemu-kakan bahwa sosialisasi ini harus dilakukan agar guru menjadi pelopor di sekolah dan mengajak peserta didiknya untuk hemat listrik dan air. ”Anak-anak harus membiasakan diri untuk hemat dalam penggunaan listrik dan air di mana pun, kapan pun, dan bagaimana pun,” katanya.
Sebagai contoh, lanjut Arifin, ketika kegiatan belajar mengajar selesai, lampu dan kipas angin segera dimatikan. Selain itu, me-matikan lampu ketika suasana sudah terang kembali. Penting juga untuk matikan keran air bila sudah tidak digunakan. ”Hal ini agar tujuan madrasah untuk menjadi sekolah adiwi-yata bisa cepat terealisasi,” tegas Arifin.
Tim Adiwiyata MAN Tempel Sleman Tri Handayani Spd me-nyatakan, pemanfaatan listrik dan air secara efisien merupakan implementasi dari pengelolaan sarana pendukung ramah ling-kungan. ”Ini guna meningkatan kualitas pengelolaan dan pe-manfaatan sarana dan prasara-na yang ramah lingkungan,” ujarnya. (yog/jko/ong)
Sumber :Radar Jogja