Menengok Program Literasi di SMPN 1 Diwek, Jombang Sekolah Adiwiyata

Memanfaatkan-kalender-duduk-bekas-ukuran-3R-sebagai-media-siswa-Marta-Nurfaida-msetnw7kakphal4stpxybbcy6f4j3zdnwy53km4f4o

Kesan hijau terlihat saat menapaki area SMPN 1 Diwek, Jombang. Sekolah yang berada di Jalan Raya Bandung itu dipenuhi pepohonan dan tanaman di halaman depan, sepanjang selasar penghubung antar kelas, dan taman di sisi dalam sekolah. Tak heran bila SMPN 1 Diwek pernah didapuk sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri tingkat Nasional empat tahun lalu.

Sofiah, guru IPA Kelas VII dan VIII, mengatakan segala kegiatan di kelas dikaitkan dengan lingkungan. Seperti yang berlangsung dalam pembelajaran IPA di kelas yang diampunya.

“Kami memanfaatkan kalender duduk bekas ukuran 3R sebagai media siswa menempel hasil laporannya,” ujar Sofiah, Selasa (1/3/2016).

Langkah ini merupakan perwujuan gabungan proses pembelajaran yang kreatif dengan program adiwiyata yang masih terus dijalankan di SMPN 1 Diwek.

“Kalendernya kan bekas ya, sudah tidak terpakai lagi,” imbuh Sofiah.

Semula hasil diskusi kerja kelompok ditempelkan pada kertas plano, tetapi kurang efektif untuk dipelajari semua anggota kelompok.

“Siswa tidak dapat membawanya ke mana saja mereka pergi, tidak portable istilahnya,” kata Sofiah sembari tersenyum.

Nah, kalender duduk ini lebih ringkas dan bisa ditenteng siswa ke mana saja. Mereka juga lebih leluasa berdiskusi di luar ruang kelas, bahkan bisa dipinjam secara bergantian saat dibutuhkan dan dibawa ke rumah.

Di sisi lain, siswa memahami bila untuk belajar tidak harus menggunakan lembar kertas baru. Meskipun kertas bekas asal dapat ditulisi, itu lebih baik.

Novi Irchamna, siswi kelas VIII D, menuturkan bahwa dia memanfaatkan kalender duduk bekas di rumahnya. Hasil diskusi tugas mata pelajaran IPA juga ditempel pada lembar kalender duduk itu. Antara lain mengenai struktur jaringan tanaman, faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung, dan sistem peredaran getah bening

Kalender ini memudahkan siswa untuk presentasi di depan kelas pula. “Saya sendiri kalau lupa mengenai suatu hal terkait pelajaran bisa langsung mengetahuinya dari laporan yang ditempel di kalender itu,” ucap Dewi Fitriana, teman sekelas Novi.

Selain itu, program literasi di SMPN 1 Diwek diwujudkan pula dalam bentuk majalah dinding (mading) di setiap kelas. Empat kelompok siswa yang sudah dibagi di masing-masing kelas bertanggung jawab atas konten mading setiap minggu. Tema minggu pertama hingga keempat pun berbeda. Mading kelas ini tidak sembarang dibuat oleh siswa, sebab akan dipilih satu mading terbaik untuk diletakkan di depan ruang perpustakaan sekolah.

Dipaparkan Lujeng Ningkholis, guru bahasa Indonesia, pemilihan mading berdasarkan penilaian siswa sendiri melalui tim jurnalistik dan anggota OSIS. Terdapat tujuh rubrik mading yang selalu ditayangkan para siswa yaitu artikel, laporan kegiatan, puisi, tips, karikatur, cerpen, dan serba aneka yang tak lain adalah berita ringan seputar kehidupan siswa SMP. ida

Sumber: http://www.siagaindonesia.com/126665/menengok-program-literasi-di-smpn-1-diwek-jombang.html