Kepala Dinas Pendidikan Menengah Non Formal (Dikmenof) Bantul, Drs Masharun Ghozali mengimbau, momentum kelulusan tidak dimanfaatkan dengan hura-hura. Banyak hal yang jauh lebih penting ketimbang melakukan konvoi jalanan.
“Setelah SMA, mau kerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi, itu tantangan dan harus dilewati,” jelas Masharun usai menghadiri HUT SMAN 2 Banguntapan ke-19, Rabu (20/4). Masharun mengatakan, siswa sebagai elemen masyarakat berpendidikan mestinya menghindari tindakan yang kontraproduktif dari tujuan utamanya. Selain itu, siswa benar-benar memperjuangkan masa depannya. Tentunya melalui proses perjuangan lahir dan batin. Kesuksesan masa depan seseorang tidak ditentukan pihak lain, namun dari kerja keras orang itu sendiri.
Sementara Kepala SMAN 2 Banguntapan Ngadiyo SPd mengatakan, momentum hari ulang tahun dijadikan bahan evaluasi disemua aspek. Mulai pendidikan akademik sampai pada ruang lingkup pengembangan sekolah adiwiyata. “Kami terus berusaha menyelaraskan bidang akademik dan sekolah adiwiyata sebagai pendukung kegiatan di SMAN 2 Banguntapan,” ujarnya.
Sekolah adiwiyata punya makna penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam sekolah adiwiyata, semua tata ruang bangunan harus memperhatikan lingkungan. Sehingga siswa benar merasa nyaman belajar disekolah. Selain itu, adanya sekolah berbasis adiwiyata secara tidak langsung menuntun siswa peduli dan punya tanggungjawab menjaga lingkungan. (Roy)
Sumber : http://krjogja.com/web/news/read/297272/HUT_SMAN_2_Banguntapan_Selaraskan_Akademik_dan_Lingkungan