Gerakan 10 Menit Menjumput

copy-of-4-bank-sampah-jpg

Setelah menyandang gelar juara sekolah Adiwiyata Jawa Tengah dan maju ke Tingkat Nasional, beberapa program terkait Adiwiyata diungkapkan kepada masyarakat, salah satunya kegiatan rutin setiap hari.

Dijelaskan Musofa selaku wakil kepala sekolah bahwa salah satu persiapan penting maju ke tingkat nasional adalah kebiasaan yang sudah rutin.

“Sebenarnya kegiatan Adiwiyata ini bukanlah kami maknai sebagai lomba meskipun oleh pemerintah diberikan penghargaan. Yakni pada intinya untuk institusi yang peduli terhadap lingkungan. Kami juga memaknai bahwa kriteria yang paling utama bukan sekolah yang bagus dengan gedung yang megah dan banyak tumbuhan semata, akan tetapi kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan,” ungkap Musofa, kemarin (20/9).

Salah satu kegiatan rutin, yakni pada Sabtu jam pertama, seluruh siswa melakukan kegiatan Adiwiyata, yakni mencangkup kepedulian terhadap lingkungan. Diawali dengan penyampaian materi tentang adiwiyata seperti bagaimana cara kerja komposter, proses untuk membuat atau tamanisasi sekolah.

“Ada beberapa materi seperti kreatifitas untuk mengolah sampah yang masih bermanfaat serta pengelolaan bank sampah untuk pengumpulan barang yang tidak bisa di manfaatkan tapi masih bisa di jual dengan memilah,”ungkapnya.

Para guru yang mengoordinir juga menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan dan menurut Riyanto selaku Waka non akademik menjadi tahap penting dalam pembentukan sikap siswa untuk cinta lingkungan.

“Setiap harinya para siswa melakukan kegiatan 10 menit menjumput, yang dilakukan setelah proses kegiatan belajar mengajar selesai. Selain itu untuk membudayakan para siswa agar peduli terhadap lingkungan,para guru mengadakan lomba yang di sebut lomba ATK (administrasi,taman,kebersihan) yang di umumkan setiap hari Senin,” ungkap Riyanto.

Pada lomba tersebut, kelas yang menang akan mendapatkan piala bergilir yang dimaksudkan agar setiap kelas bangga dengan kebersihan yang telah mereka capai. “Harapan kami, agar para siswa mampu peduli terhadap lingkungan meskipun mereka sudah tidak berada di lingkungan sekolah, sehingga manapun berada para siswa mampu peduli terhadap kelestarian lingkungan,” pungkas Riyanto. (win)

Sumber : http://www.radarpekalongan.com/46392/gerakan-10-menit-menjumput/