“Penerimaan penghargaan itu diterima kemarin pada saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang digelar di Siak, Riau awal pekan lalu,” kata Sri.

Menurut Sri Murni, syarat untuk mendapatkan penghargaan, tersebut tidaklah mudah. Pasalnya, sekolah dari SMP sendiri harus mempunyai 10 sekolah binaan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah, dalam mengupayakan pelestarian lingkungan hidup. Dengan tujuan menciptakan  lingkungan yang sehat dan menghindarkan dari dampak lingkungan negatif.

“Kita harus mempunyai 10 sekolah binaan, dan masing – masing sekolah itu mengirimkan portofolio masing-masing berisi profil mereka. Disertai dengan Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS),” jelasnya.

Diungkapkan Sri Murni, pola untuk menuju pada lingkungan yang sehat dan menghindarkan dari dampak lingkungan yang negatif tersebut terus dilakukan baik dari SMPN 1 Karanganyar, dan 10 sekolah binaannya.

Di antaranya terkait larangan merokok di lingkungan sekolah bagi guru, karyawan atau pekerja bangunan yang sedang menggarap gedung sekolah, serta pemanfaatan sampah plastik.

“Perilaku yang negatif itu kita larang, tidak hanya untuk murid atau siswa saja. Guru, Karyawan, ataupun pekerja bangunan di lingkungan SMPN 1 ini juga harus menaati peraturan, khususnya untuk menjaga lingkungan sekolah,” papar Sri Murni.

Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PendidikanKecamatan Jaten, Sularno membenarkan peraihan penghargaan Adiwiyata Mandiri yang diraih oleh SMPN 1 Karanganyar dan SDN 03 Jaten tersebut.

Ia berharap dengan peraihan tersebut sekolah lainnya bisa mencontoh dan termotivasi untuk mendapatkannya. “Tapi  sekolah harus bisa menerapkan pola pendidikan khususnya di lingkungan sekolah dan perilaku guru atau karyawan”pungkasnya.

Sumber :  http://joglosemar.co/2016/09/dua-sekolah-di-karanganyar-sabet-penghargaan-adiwiyata-mandiri.html