Jakarta – Sebuah program Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan bernama Adiwiyata kembali digalakan dengan tujuan untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan melalui siswanya.
Program Adiwiyata dikembangkan bersama antara Kementerian LH dan Kehutanan dan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah sejak tahun 2006. Program ini ditargetkan mencapai 10 persen dari seluruh sekolah yang ada atau 22.000 sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA serta sekolah kejuruan di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ilyas Asaad mengatakan melalui program baik di sektor formal dan informal berupa adiwiyata, green campus atau eco pesantren ada pengembangan wawasan terhadap lingkungan hidup sejak dini.
“Terjadi pula pembentukan karakter bangsa akan lingkungan hidup. Sehingga muncul perilaku tidak mencemari dan tidak merusak,” katanya di Jakarta, Jumat (5/12).
Sejak tahun 2006-2014, tercatat 767 sekolah meraih Adiwiyata tingkat nasional dan 290 Adiwiyata Mandiri. Untuk Adiwiyata Mandiri diserahkan di Istana oleh Presiden pada Hari Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu.
Sedangkan Adiwiyata Nasional diserahkan pada acara sarasehan nasional Adiwiyata yang rencananya akan digelar 16 Desember 2014 mendatang di Jakarta.
“Lingkungan hidup dari hari ke hari semakin rusak, tercemar dan bencana makin marak. Bahkan 60-70 persen pencemaran karena masyarakat kita ingin membangkitkan penyadaran masyarakat,” ucapnya.
Penulis: Ari Supriyanti Rikin/AF
Sumber:Suara Pembaruan, di Kutip dari Beritasatu.com